Metro, Jakarta - Pemerintah mengklaim kehadiran Simpang Susun Semanggi bisa mengurai kemacetan. Presiden Joko Widodo memprediksi kemacetan akan terurai 30-40 persen.

"Ini jadi salah satu solusi kemacetan. Memang belum selesai," kata Presiden Jokowi saat meninjau ke lapangan, Jakarta, pada Kamis, 23 Februari 2017.

Baca juga: Proyek Simpang Susun Semanggi, Jalur Cepat Ditutup

Pemerintah menargetkan proyek Simpang Susun Semanggi tuntas pada pertengahan tahun ini. "Saya beri target Juli. Lambat sedikit 17 Agustus," kata Jokowi.

Jokowi mengapresiasi kinerja para petugas yang terbilang cepat. Ia mengatakan simpang jalur sepanjang 1,8 kilometer itu menghabiskan dana sekitar Rp 369 miliar.

"Ini (Simpang Susun) tidak mengubah karakter atau kesejarahan flyover Semanggi," ucapnya.

Peletakan batu pertama pembangunan Simpang Susun Semanggi dimulai pada 8 April 2016. Nantinya simpang susun terbagi menjadi dua ramp. Ramp pertama untuk kendaraan dari arah Grogol yang mengarah ke Blok M. Ramp kedua ditujukan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju Jalan Thamrin.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ikut mendampingi Presiden Jokowi saat mendatangi Simpang Susun Semanggi.  

Proyek ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk. Dana yang dianggarkan untuk pembangunannya mencapai Rp 360 miliar. Dana tersebut berasal dari nilai kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.

Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Jokowi dan Ahok memeriksa kondisi jalan. Dari Semanggi Ahok tetap menemani Jokowi mengunjungi proyek Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Setiabudi, Jakarta.

ADITYA BUDIMAN