Pilkada, Jakarta -  Perhelatan Pemilu Kepala Daerah Serentak 2017 yang berlangsung Rabu 15 Februari 2017 hari ini, dipantau oleh sejumlah observer (pemantau) dari sepuluh negara. Para pemantau ini akan mengikuti seluruh tahapan Pilkada.

"Ada sekitar 100 observer yang hari ini datang melihat seluruh proses pemilu, dari pencoblosan sampai perhitungan suara nantinya," kata Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Prof. Jimly Assidiqie di Jakarta, Rabu 15 Februari 2017. "Para observer ini datang karena dunia memiliki perhatian besar terhadap pemilu Indonesia."

Baca juga:
Dewi Perssik Adu Mulut dengan Nassar di Televisi
Curhat Ridwan Kamil soal Salam Jari Tengah: Itu Kemarahan...

Pada hari ini, pemilihan kepada daerah untuk memilih gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017 - 2022 resmi digelar. Pilkada diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon) yaitu Agus-Silvy (paslon 1), Basuki alias Ahok-Djarot (paslon 2), dan Anies-Sandi (paslon 3).

Menurut dia, para pemantau datang dari berbagai negara, di antaranya Amerika, Nepal, Maladewa (Maldives). Jimly menambahkan, DKPP dan Komisi Pemilihan Umum telah mengadakan sosialisasi kepada para observer sehingga mereka bisa memahami seluruh tahapan Pilkada serentak 2017 kali ini.

Jimly mengatakan perhatian dunia pada pemilu Indonesia bukanlah hal yang baru. Pemilu 1999, menurutnya, merupakan salah satu contoh yang paling disorot dunia. "Hampir semua pengamat luar negeri yakin bahwa pemilu 1999 akan jadi pemilu berdarah di Indonesia, tapi ternyata gak kan?"

Jimly mengaku optimistis kelancaran Pilkada Serentak 2017 kali ini akan semakin membangun citra positif Indonesia di mata dunia. "Masyarakat sudah terlatih menghadapi berbagai macam perbedaan terutama dalam pemilu," ucapnya.

FAJAR PEBRIANTO

Wawancara Antasari Azhar: Saya Ingin Mencari Kebenaran