Dunia, Istanbul - Setelah hampir 27 tahun menghilang dan diyakini telah meninggal dalam tragedi desak-desakan jamaah haji  tahun 1990, ternyata wanita Turki ini masih hidup. Ia menghilang karena diculik dan dipaksa menjadi istri seorang karyawan kota Mekkah, Arab Saudi.

Menurut portal berita Daily Mail pada 14 Februari 2017 yang mengutip media Turki ILKHA, wanita Turki bernama Fahire Kara dari Yontukyaz di daerah BeÅŸiri, yang memiliki 12 anak, menunaikan haji bersama suaminya, Abdurrahman Kara pada 1990.

Saat mereka menunaikan haji terjadi tragedi desak-desakan jamaah haji yang berujung tewasnya sekitar 1.400 orang. Fahire pun dikira jadi korban. Sejak tragedi itu, ia tidak pernah kembali berkumpul dengan keluarganya. Ia pun diyakini telah tewas.

Menurut anak perempuan Fahire, Oner, 42 tahun, menuturkan  ibu dan ayahnya terluka dalam tragedi saling injak di Mekkah. Ayahnya kemudian dibawa ke rumah sakit tanpa istrinya.

Ketika tragedi desak-desakan itu, pemerintah Arab Saudi memanggil semua pekerja kota untuk membantu kerja penyelamatan. Seorang pemungut sampah dari Yaman diyakini telah membawa lari Fahire pulang ke rumahnya setelah mengaku akan membawanya ke rumah sakit. Sebaliknya, Fahire dibawa ke sebuah rumah di Madinah dan dikurung.  Dia hanya diizinkan keluar dari rumah ketika melahirkan tiga anak dengan 'suami' barunya itu.

Setelah keluar dari rumah sakit, ayahnya berusaha mencari istrinya selama beberapa hari namun gagal. Otoritas Mekkah menduga  wanita itu terbunuh. Abdurrahman pulang ke Turki dan setelah sekian lama tidak ada berita tentang istrinya, dia kemudian menikah lagi.

Menurut Oner, setelah 26 tahun, tiba-tiba seorang kenalan keluarga itu yang menunaikan ibadah umrah mengklaim bertemu dengan Fahire yang mengatakan ingin pulang ke Turki. Namun Fahire tidak bisa pulang karena tidak ada paspor dan dokumen perjalanan lainnya.

"Kontak kami memberitahu ibu menyatakan dia diculik karyawan kota di Mekkah. Ibu disiksa dan dikurung dalam rumah selama 10 tahun. Dia dipaksa menikah dengan pria itu, mungkin sebagai istri kedua atau ketiga sampai melahirkan tiga anak, "katanya.

Menurut Oner, peristiwa pertemuan Fahire dengan kenalan keluarganya itu terjadi sekitar tiga atau empat bulan lalu. Fahire yang berdagang barang cendera mata di sekitar Mekkah dan Madinah berharap bertemu orang dari Turki yang mengenalinya.

"Kami mengimbau kepada Presiden (Recep Tayyip Erdogan) dan Perdana Menteri (Binali Yildrim) agar membantu menemukan ibu. Tolonglah bantu kami," kata Oner penuh harap.

Fahire, menurut Oner, sudah beberapa kali mengajukan permohonan kepada konsulat untuk pulang ke Turki namun gagal karena peristiwa yang dialaminya  dianggap membingungkan.

Kini, wanita itu terperangkap dengan undang-udang Arab Saudi karena jika dia ingin meninggalkan Arab Saudi, Fahire akan menghadapi dua situasi yaitu mengajukan dakwaan terhadap 'suami' barunya yang berarti ayah dari tiga anaknya itu akan dibunuh. Sedangkan Fahire  akan dihukum rajam dengan batu karena berzina.

Menurut Euro News, pemerintah Turki tengan  mencari solusi yang memungkinkan wanita itu pulang ke Turki tanpa menghancurkan keluarga barunya di Arab Saudi atau menjalani hukuman.

EURO NEWS|DAILY MAIL|YON DEMA