Bisnis, Jakarta - Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Mat Syukur, mengatakan pemerintah menargetkan ekspor beras sebesar 100 ribu ton tahun ini. Langkah ini menjadi bagian dari program Kementerian Pertanian agar menjadi lumbung pangan dunia.
"Tahun ini minimal (ekspor) 100 ribu ton, sesuai dengan keinginan pak Menteri (Pertanian)," kata Syukur saat ditemui di kantor Bulog Divisi Regional Jakarta, Jakarta Utara, Selasa 14 Februari 2017.
Baca : Program Cetak Sawah Baru Sulsel Ditargetkan 2.500 Ha
Syukur mengatakan target ini tidak akan mengganggu pasokan bearas dalam negeri. Terlebih saat ini Indonesia sedang dalam kondisi surplus beras, sehingga Syukur merasa yakin target ekspor beras tak akan mengganggu kebutuhan dalam negeri.
Syukur mengungkapkan target produksi gabah tahun ini adalah 78 juta ton gabah, atau setara dengan 40 juta ton beras. Jika berhasil, angka tersebut sudah cukup memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Ini bagian roadmap kami sebagai lumbung pangan dunia 2045."
Guna meningkatkan produksi, Syukur menyatakan pihaknya memiliki berbagai program seperti memperbanyak lahan irigasi yang akan ditambah sebanyak 3 juta hektare. Selain itu, tenaga kerja yang terbatas akan dibantu dengan pemberian bantuan traktor.
Baca : Impor Gas Industri, Jonan Tunggu Menko Perekonomian
Hal ini, kata Syukur, belum lagi ditambah dengan asuransi petani yang gagal panen. Mereka akan dibantu Rp 6 juta per hektare jika mengalami gagal panen. "Preminya 80 persen dibantu pemerintah," ujar Syukur.
DIKO OKTARA
0 komentar:
Post a Comment