Dunia, Wina—Kepolisian Austria tengah memburu seorang pria yang meniru penampilan pemimpin Nazi, Adolf Hitler, di kota kelahirannya di Braunau dengan tuduhan 'mengagungkan kepribadian Hitler.'

Koran lokal, Oberoesterreichische Nachrichten melaporkan bahwa penduduk setempat melihat sosok pria berpakaian seperti Hitler serta memotong rambut dan mencukur kumisnya seperti diktator itu.

"Saya melihat pria ini di Braunau beberapa kali dan bertanya-tanya apakah itu berarti sesuatu," kata seorang penduduk lokal di Facebook, seperti dilaporkan media.

Baca: Khawatir akan Kebangkitan Nazi, Rumah Kelahiran Hitler Dibongkar

Pria misterius itu, yang masih tidak dikenal, diyakini berusia antara 25 dan 30 tahun, terliat di depan rumah kelahiran Hitler setidaknya sekali.

Dia juga terlihat di toko buku balik majalah tentang Perang Dunia Kedua dan dilaporkan terlihat di bar, memperkenalkan diri sebagai 'Harald Hitler.'

Polisi yang mengkonfirmasi laporan media, mengatakan mereka menyadari situasi itu dan sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pria tersebut karena diduga mencoba menghidupkan kembali Nazi.

"Mengagungkan kepribadian Hitler secara terbuka adalah kejahatan," kata juru bicara kepolisian setempat, Alois Ebner, seperti dikutip Russia Today pada 12 Februari 2017.

Insiden itu terjadi di tengah sengketa hukum yang sedang berlangsung atas rumah kelahiran Hitler. Parlemen Austria pada bulan Desember 2016 memaksa pemilik untuk menjual rumah tiga lantai di Braunau am Inn ke negara karena telah menolak tawaran sebelumnya.

Namun, wanita pensiunan itu  kemudian mengajukan banding ke Mahkamah Konstitusi Austria pada 31 Januari, mempersoalkan keabsahan keputusan parlemen.

Pemerintah Austria telah menyewa bangunan itu sejak 1972 agar tak jatuh ke tangan simpatisan Nazi.

Namun Oktober lalu, pihak berwenang mengumumkan rencana mereka untuk menghancurkan rumah masa kecil Hitler tersebut. Pemerintah khawatir rumah itu akan dijadikan sebagai situs suci bagi neo-Nazi yang ingin memberikan penghormatan kepada Hitler.

RUSSIA TODAY | DW | YON DEMA