Tekno, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ternyata juga ikut-ikutan demam ‘om telolet om’. Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu berkali-kali menyebut kata-kata itu pada saat meninjau kendaraan polisi seusai upacara operasi lilin pengamanan natal dan tahun baru 2017 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Jumat, 23 Desember 2016.
Awalnya, selepas upacara Risma menghampiri polisi wanita yang menjaga mobil polisi, Risma berjabat tangan seraya mengucapkan terima kasih karena kesediaannya menjaga keamanan Kota Surabaya. Kemudian, salah satu wartawan menggoda Risma dengan ucapan ‘om telolet om’. Risma pun tertawa sambil mengucapkan kata-kata yang viral di media sosial itu.
Setelah berkali-kali mengucapkan kata-kata itu, Risma melanjutkan berjabat tangan kepada personel lainnya yang berbaris mengikuti upacara itu. Hingga akhirnya sampai lagi di personel kepolisian bagian pengawalan (patwal).
Kata-kata ‘om telolet om’ kembali diucapkan Risma sambil tertawa terbahak-bahak. Kemudian ia mencoba menaiki sepeda motor yang dilengkapi klakson telolet. Ketawanya semakin lepas ketika berkali-kali mencoba klakson telolet itu. “Telolet, telolet, let,” kata Risma sembari memencet klakson telolet itu. “Opo-opoan arek-arek iki (apa-apaan anak-anak ini),” ujar Risma sambil tertawa ngakak.
Sebaiknya, kata Risma, klakson itu digunakan sesuai kebutuhan. Sebab, apabila dibunyikan di tempat umum seperti rumah sakit akan mengganggu pasien yang sakit. “Sebaiknya bukan untuk mainan,” ujarnya.
Dalam seminggu terakhir, Indonesia mengejutkan jagat media sosial dengan frasa “om telolet om”. Ungkapan ini, yang biasa dipakai para remaja untuk meminta sopir bus membunyikan klakson yang telah dimodifikasi, membuat banyak tokoh dunia bertanya-tanya.
Kepopuleran frasa tersebut, lantaran telah membanjiri media sosial, membuat DJ dunia ikut mengabadikannya dalam lagu-lagu mereka.
Namun, di tengah demam telolet, Kementerian Perhubungan meminta sopir bus tidak selalu menuruti keinginan masyarakat. Pasalnya, permintaan warga bisa membahayakan keselamatan, lantaran mereka berdiri berada tak jauh dari badan jalan.
MOHAMMAD SYARRAFAH
0 komentar:
Post a Comment