Nasional, Bangkalan - Sebelas kepala desa dan tokoh masyarakat di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, hari ini mendeklarasikan desanya sebagai desa bersih narkoba dengan disaksikan Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Bangkalan, Majelis Ulama Indonesia, Gerakan Nasional Antinarkoba (Granat), dan Badan Narkotik Nasional Jawa Timur. Deklarasi dipusatkan di Desa Parseh. Desa ini sebelumnya dikenal luas merupakan basis peredaran sabu-sabu alias kampung narkoba di Kabupaten Bangkalan.

"Mulai hari ini, tidak ada lagi kampung narkoba di Bangkalan," kata Kepala Kepolisian Resor Bangkalan Ajun Komisaris Besar Anisullah M. Ridha, Rabu, 28 Desember 2016.

Meski banyak kalangan pesimistis dengan deklarasi itu, Anis menilai deklarasi berdampak positif terhadap warga Desa Parseh. Dia mencontohkan, belum sehari pascadeklarasi, sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di Bangkalan menawarkan beasiswa penuh kepada anak-anak Desa Parseh untuk bersekolah.

Salah satu sekolah yang menawarkan beasiswa adalah Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Yannas Husada. Sekolah swasta ini siap memberikan beasiswa sampai lulus kepada tiga siswa dan tiga siswi miskin di Desa Parseh.

Perguruan tinggi bidang kebidanan dan keperawatan Ngudia Husada juga akan memberikan beasiswa sampai lulus kuliah. Sedangkan Universitas Trunojoyo Madura siap menjadikan Parseh dan desa lain sebagai desa binaan untuk pengembangan ekonomi kreatif. "Deklarasi ini menandakan warga punya niat mau berubah. Ini harus kita dukung," ujar Anis.

Adapun Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad berjanji akan memberikan bantuan untuk meningkatkan program pertanian dan peternakan di Kecamatan Socah, antara lain dengan membuat sentra penggemukan sapi yang dilengkapi peralatan modern. "Anggota Dewan asal Socah harus mengawal anggaran untuk program ini," tuturnya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan Imron Rosadi menilai industri ekonomi kreatif sangat mungkin direalisasi. Dia mencontohkan, keberadaan kampus Universitas Trunojoyo Madura telah meningkatkan perekonomian warga di Kecamatan. Dengan jumlah 20 ribu mahasiswa, perputaran uang di Kecamatan Kamal, Bangkalan, mencapai Rp 20 miliar per bulan. "Kalau di Socah banyak industri kreatif dengan perputaran uang Rp 10 miliar saja per bulan, ekonomi warga akan meningkat."

MUSTHOFA BISRI