Nasional, Ternate – Kecelakaan laut kembali terjadi perairan Maluku Utara. Setelah KM Karamando dan KM Putri Tunggal 03 tenggelam di perairan laut Jailolo dan Obi, kini giliran kapal perahu karam di perairan Sidangoli, Halmahera Barat. Peristiwa itu tidak sampai menyebabkan jatuhnya korban tewas, karena 60 orang penumpang dapat dievakuasi.

Berdasarkan informasi yang di perolehTempo, perahu motor yang tenggelam merupakan milik nelayan bernama Sandri Gumelin, 40 tahun. Kapal ini tenggelam pada Kamis, 31 Desember 2016, pukul 14.05 WIT, di perairan laut Halmahera Barat setelah bertolak dari pelabuhan ikan Ternate.

Kapal tenggelam diduga akibat gelombang tinggi dan kelebihan muatan. Saat tenggelam, kapal mengangkut 60 penumpang. Kapal diketahui tenggelam setelah seorang penumpang menghubungi keluarganya di Desa Guharia, tak jauh dari lokasi kejadian. Warga kampung Desa Guharia, yang mendapat informasi tersebut, langsung menuju lokasi kejadian dan menyelamatkan 60 penumpang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara Ridwan Samad saat dimintai konfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ridwan memastikan penyebab tenggelamnya kapal karena cuaca buruk. “Beruntung posisi tenggelamnya kapal tak jauh dari garis pantai, sehingga tidak ada korban jiwa,” kata Ridwan, Minggu, 1 Januari 2017.

Ridwan berujar, dalam proses evakuasi penumpang, tiga kapal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Halmahera Barat, Kesatuan Penjaga Laut, dan Pantai serta Basarnas Ternate dikerahkan. “Kami berharap masyarakat berhati-hati dalam melakukan aktivitas penyeberangan antarpulau,” katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Babullah, Ternate, meminta pengguna dan operator transportasi laut mewaspadai ancaman gelombang laut tinggi di perairan Maluku Utara.

Koordinator BMKG Maluku Utara Sulimin menuturkan, dari hasil pembacaan terhadap data cuaca, perairan laut Halmahera, Maluku Utara, akan dilanda gelombang laut dengan ketinggian 2 meter. Ancaman tersebut merata terjadi di semua wilayah Maluku Utara.

”Karena itu, masyarakat kami imbau untuk berhati-hati dalam melakukan aktivitas keseharian, terutama saat melakukan aktivitas penyeberangan. Sebab, dalam sepekan ini, Maluku Utara diperkirakan akan dilanda cuaca buruk yang berpotensi munculnya hujan lebat disertai petir dan angin kencang,” kata Sulimin.

BUDHY NURGIANTO