Bisnis, Jakarta - Pasar Eropa dinilai potensial menjadi tujuan bagi tenaga kerja Indonesia terlebih dengan adanya perundingan IEU-CEPA antara Indonesia dengan Uni Eropa. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan Indonesia memiliki peluang untuk mengirimkan lebih banyak lagi tenaga kerja ke benua biru.

Baca : Oleh-oleh Menteri Susi dari Ceko  

“Peluang di sana pasti ada tinggal bagaimana memanfaatkan peluang tersebut agar mendatangkan keuntungan bagi Indonesia,” kata Hanif usai melakukan diskusi dengan 21 Duta Besar negara Eropa, Selasa 14 Februari 2017.

Hanif mengungkapkan belum ada perundingan lebih jauh terkait sektor apa saja yang memiliki potensi untuk menampung tenaga kerja asal Indonesia. Namun, dia menyebut salah satu sektor yang diminta oleh Uni Eropa adalah kesehatan. “Masih harus saya rundingkan dulu dengan Kementerian Kesehatan untuk lebih lanjutnya,” kata Hanif.

Baca : Tingkat Kesetiaan Karyawan Generasi Ini Paling Rendah

Terkait perundingan lebih lanjut, Hanif menyebut hal itu akan dilaksananakan melalui perundingan resmi antara kedua belah pihak. “Saat ini tahap pendekatan dulu mereka maunya apa kita tampung.”

Seperti diketahui, perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA)  telah memasuki putaran kedua yang berlangsung pada 24-27 Januari 2017 di Bali. Kegiatan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama yang berlangsung di Brussel, Belgia, pada 2016.

Rencananya, pertemuan lanjutan akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ini dengan Indonesia sebagai tuan rumah.

BISNIS.COM