Pilkada, Jakarta - Partai Nasional Demokrat membagikan 8.000 rekening Bank DKI kepada para saksi partai yang bertugas mengawasi pemilihan kepala daerah DKI Jakarta di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jakarta. Rekening tersebut merupakan media pembayaran biaya operasional saksi.
"Kami tidak mau ada cash lagi," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem DKI Jakarta, Bestari Barus, saat dihubungi, Ahad, 19 Februari 2017. Pemberian berupa rekening ini dinilai bisa mengurangi kerawanan pembayaran honor secara tunai.
Baca : KPU : 27 TPS di Indonesia Laksanakan Coblos Ulang
Berdasarkan pengalaman, kata Bestari, honor seringkali terpotong bahkan tidak sampai ke tangan saksi jika diberikan melalui perwakilan. "Saksinya akhirnya enggak nongol karena operasionalnya enggak sampai," kata dia. Karenanya, partai memutuskan memberikan honor secara non tunai.
Bestari mengatakan para penerima rekening telah diseleksi secara ketat dan sudah dari jauh hari ditetapkan. Ke depan, Partai Nasdem tidak akan menerima saksi yang tidak memiliki rekening Bank DKI.
Menurut dia, pembagian rekening ini juga bisa membuka aliran dana partai. "Jadi transparan dan bisa diaudit," kata Bestari. Ia mengajak partai lainnya untuk mulai menerapkan skema yang sama.
Tujuan lain skema pembayaran ini adalah untuk mendukung program pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung partai yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Keduanya memiliki program Jakarta dengan transaksi cashless atau tanpa uang tunai.
Selain itu, Bestari mengatakan penerima rekening Bank DKI juga akan terbantu menerima program pemerintah provinsi. Salah satunya adalah program kredit Rp 1 triliun untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Menurut dia, para saksi Nasdem bisa menjadi calon penerima bantuan tersebut dengan memiliki rekening Bank DKI.
Mengenai asal dana untuk pembagian rekening tersebut, partai memperolehnya dari hasil patungan para pengurus partai. Namun Bestari enggan menyebut jumlah dana yang dikirimkan partai ke rekening tersebut.
VINDRY FLORENTIN
0 komentar:
Post a Comment