Sport, Jakarta - Duel dua pebulutangkis pelatnas PBSI antara Fitriani dan kembali terjadi, untuk ketujuh kalinya, di babak semifial Djarum Superliga 2017. Fitriani yang memperkuat Tjakrindo Masters kembali menaklukkan Hanna yang mewakili tim Mutiara Cardinal Bandung, dengan skor 21-17, 21-15.
Pertemuan Fitriani dan Hanna menarik untuk disaksikan. Meskipun sudah mengantongi enam kemenangan atas Hanna di pertemuan-pertemuan sebelumnya, Fitriani mengaku tetap mewaspadai rekannya tersebut.
Pola permainan keduanya sangat berbeda. Hanna cenderung banyak menyerang. Sementara permainan Fitriani dodominasi dengan reli-reli panjang. Sudah bukan rahasia lagi kalau Fitriani merupakan atlet tunggal putri pelatnas yang memiliki ketahanan terbaik, nilai VO2 max nya tercatat lebih tinggi dibanding rekan-rekannya.
“Saya memang lebih suka bertemu dengan pemain yang tipe mainnya lebih banyak menyerang, kalau setipe dengan saya, artinya saya harus lebih tahan lagi dari lawan,” kata Fitriani pada Badmintonindonesia di DBL Arena, Syrabaya, Jumat.
Fitriani, yang lahir di Garut 19 tahun lalu, saat ini menempati ranking 29 dunia. Adapun Hana, 22 tahun, berperingkat 32.
“Mungkin di pertandingan hari ini saya lebih siap, mungkin kak Hanna kurang fit karena diturunkan terus di pertandingan-pertandingan sebelumnya,” kata Fitriani saat ditanya soal kemenangan hari ini.
“Kami sudah sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing karena sering latihan bersama di pelatnas," kata Fitriani, yang berasal dari klub Exist. "Saya memang bisa dibilang cocok dengan permainan kak Hanna, kalau menghadapi kak Hanna, saya berusaha lebih tahan dan main safe, kejar bola kemanapun.”
Hanna Ramadini.
Dengan hasil ini, maka tujuh kali sudah Fitriani mencatat kemenangan atas Hanna. Sebelumnya, Fitriani mengungguli Hanna pada Kejurnas 2016, Indonesia International Challenge 2016, Thailand Open Grand Prix Gold 2015, Tangkas Specs Junior International Chalenge 2013, serta dua kemenangan di PON Jawa Barat 2016.
BADMINTON INDONESIA | NS
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment