Dunia, Istanbul - Abdulgadir Masharipov, tersangka utama serangan klub malam Reina di Istanbul, Turki pada malam pergantian tahun, meminta pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada dia.
"Jika hukuman mati dijatuhkan kepada saya, maka itu akan menjadi besar," kata Abdulgadir di depan majelis hakim mengenai aksi mematikan yang dia lakukan seperti disampaikan dalam sesi pembelaan, Senin, 12 Februari 2017. Abdulgadir tak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "agar makin besar."
Baca juga:
Serangan di Klub Malam Turki, 35 Orang Tewas
Teror di Istanbul: Klub Reina, Tempat Berkumpul Kaum Jetset
Abdulgadir diseret ke meja hijau pada Sabtu, 11 Februari 2017, setelah ditangkap petugas keamanan pada 16 Januari 2017 usai melakukan serangan di sebuah klub malam Reina di Distrik Ortakoy, Istanbul, mengakibatkan 39 orang tewas dan 70 korban lainnya luka-luka.
Abdulqadir, seorang warga negara Uzbekistan, didakwa menjadi anggota kelompok teroris, melakukan pembunuhan, mencoba membalikkan hukum, dan memiliki senjata api.
Dalam keterangannya di depan majelis hakim, Abdulqadir mengatakan, serangan yang dilakukan itu berdasarkan perintah Yasser Mohammed Salem Radown, warga negara asing yang dikenal pula dengan sebutan Abu Jihad.
Yasser, sejak bulan lalu, mendekam dalam kerangkeng besi ketika polisi menggerebek sebuah kediaman di Distrik Zeytinburnu, Istanbul.
"Dia memberi saya alamat dan foto klub malam Reina yang menjadi sasaran serangan," ucapnya.
Abdulhadir menambahkan, Yasser tidak memberikan informasi mengenai orang-orang yang berada di dalam klub, darimana asal mereka atau agama mereka.
Selanjutnya, Abdulqadir menjelaskan, dia menmdapatkan pelatihan menggunakan senjata dari kelompok "Jihad dan Komunitas", kelompok sayap Taliban di Aganistan.
"Saya masuk ke klub setelah saya membunuh polisi. Saya melepas tembakan secara acak terhadap orang-orang di sana dengan sepucuk Kalashnikov. Setelah peluru habis, saya melemparkan granat."
PENINSULA | CHOIRUL AMINUDDIN
0 komentar:
Post a Comment