Nasional, Jakarta - Baru tiga tahun menjabat sebagai ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault telah mengganti sekretaris jenderal, 4 orang wakil ketua dan kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional.
"Bagi saya ada tiga hal yang harus dipegang dalam mengelola kepramukaan, yaitu value, tata kelola, dan kompetensi,” kata Adhyaksa kepada Tempo, Rabu, 22 Februari 2017.
Baca juga:
Adhyaksa Berharap Pemerintah Lebih Memperhatikan Pramuka
Hari Baden Powell, Pramuka Jangan Asyik Urusi Organisasi
Adhyaksa Bantah Jadi Tim Sukses Prabowo-Hatta
Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga ini, pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2013-2018 disusun oleh tim formatur bersama dirinya, yang terpilih dalam musyawarah nasional di Kupang, NTT.
"Saat dalam penunjukkan, saya tidak pernah mengetahui kinerja para wakil ketua," kata Adhyaksa yang belum pernah menjadi pengurus kwartir pramuka di tingkat cabang, daerah dan nasional.
Pada 2015, Wakil Ketua Bidang Anggota Muda Kwarnas, Suriyadi dicopot dari jabatannya, diganti oleh Editha Rahaded. Lalu Wakil Ketua Bidang Bina Anggota Dewasa Lidya Freyani Hawadi diganti oleh Susi Yuliati.
Menurut Adhyaksa, Suriyadi mengundurkan diri karena kesibukannya. “Dia sibuk mau ikut pemilihan kepala daerah di Kabupaten Singkawang, Kalimantan Barat. Walaupun waktu itu dia kalah,” ujar Adhyaksa.
Dia tidak menjelaskan alasan pergantian Lidya Freyani Hawadi, yang pernah menjadi direktur jenderal di Kementrian Pendidikan Nasional.
Adhyaksa juga mencopot Yudi Suyoto dari jabatannya sebagai sekretaris jenderal. “Memang saya ganti. Alasannya tidak bisa saya sampaikanlah," kata Adhyaksa, mantan ketua umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di akhir tahun 1990-an.
Yudi Suyoto diganti oleh Rafli Effendy, yang saat itu sebagai Wakil Ketua Bidang Usaha dan Aset Milik Gerakan Pramuka. Rafli adalah staf khusus Adhyaksa saat menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olah Raga. Pengganti Rafli Effendy adalah Fahmi Assegaf.
Tahun lalu, terjadi pergantian kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional (Pusdiklatnas) Gerakan Pramuka, dari Budi Utomo ke Suyatno.
Bulan lalu, juga terjadi pergantian dua wakil ketua. Fahmi Assegaf diganti oleh Ridjal J. Kotta. Lalu Editha Rahaded diganti oleh Budi Prayitno.
Kabarnya, pergantian Fahmi Assegaf dan Editha Rahaded terkait dengan kisruh pertanggungjawaban pelaksanaan Jambore Nasional di Cibubur, Jakarta Timur pada Agustus 2016.
Adhyaksa membantah sinyalemen tersebut. Menurutnya, Fahmi Assegaf mengirimkan surat pengunduran diri. "Beliau mengundurkan diri karena mau masuk advokat. Ada suratnya itu,” ujarnya.
Adhyaksa menjelaskan dirinya yang mengusulkan pergantian Editha Rahaded. "Prosesnya melalui Dewan Kehormatan," katanya. Namun dia tidak bersedia menjelaskan alasan pencopotan itu.
Simak juga:
Jokowi Hadiri Pembukaan Jambore Nasional X di Cibubur
Jambore Nasional Berakhir, Ini Pengalaman Seru Pesertanya
Ungguli Nanan, Adhyaksa Jadi Ketua Kwarnas Pramuka
Suriyadi, Yudi Suyoto dan Editha Rahaded merupakan anggota tim sukses Adhyaksa Dault pada Munas Gerakan Pramuka di Kupang, 2-5 Desember 2013. Ketika itu, Suriyadi adalah Ketua Kwarda Kalimantan Barat, Yudi Suyoto adalah Ketua Kwarda DKI Jakarta dan Editha menjabat Wakil Ketua Kwarda Papua Barat.
Dalam munas itu, Adhyaksa memperoleh 17 suara, mengalahkan Prof. Dr. Jana Anggadireja (mantan Deputi Kepala BPPT dan dosen Lemhanas) yang mendapat 15 suara, Marsdya Purn Eris Heryanto (mantan Sesjen Kemhan, 1 suara) dan Komjen Purn Nanan Sukarna (mantan Waka Polri, 1 suara).
Pada Munas Gerakan Pramuka 2018, Adhyaksa akan meminta kepada kwartir daerah mengirimkan datar kader potensial (DKP). Tujuannya, agar dalam pemilihan wakil ketua melibatkan anggota pramuka secara nasional.
"Nantinya, semua daftar kader yang potensial akan dinilai oleh Dewan Kehormatan," katanya.
LARISSA HUDA
0 komentar:
Post a Comment