Bisnis, Nusa Dua - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memaparkan beberapa upaya yang akan diambil pemerintah untuk mengurangi sampah plastik. Salah satu caranya, menurut Susi, adalah meningkatkan sosialisasi terutama kepada pemerintah daerah untuk mengurangi sampah plastik.

Selain itu, sesuai dengan pembicaraan Susi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kemarin malam, pemerintah akan menutup mulut sungai yang berada di tepi laut dengan jaring. Hal itu dimaksudkan agar sampah yang berasal dari darat tidak terbawa aliran sungai ke laut.

"Kita hitung (lebar) mulut sungainya berapa. Itu minimal action. Jadi, sampah yang dari darat ditutup pakai jaring, misalnya. Supaya sampahnya ter-stop," ujar Susi di sela-sela World Ocean Summit 2017 di Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis, 23 Februari 2017. “Bisa dihitung, kan sungai di Jawa Selatan sana. Itu ide saja.”

LihatFreeport Kasih Waktu 120 Hari, Jonan: Kita Beri 6 Bulan Nego

Susi menambahkan, terkait persoalan sampah plastik, seluruh negara di dunia harus memiliki komitmen yang sama. Menurut dia, negara-negara lain juga wajib mengurangi sampah plastik agar tidak mengalir ke laut. "Tidak bisa tidak. Karena kita mendorong kepada konservasi laut," tuturnya.

Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan menuturkan, sampah plastik mengancam kehidupan ikan, mamalia, burung laut, dan terumbu karang. Selain itu, sampah plastik berdampak negatif bagi penduduk lokal karena wisatawan enggan berkunjung ke tempat yang penuh sampah palastik.

BacaLagi, 7 Perusahaan Investasi Bodong Ditutup OJK

Untuk mencegah terjadinya hal itu, pemerintah bertekad mengurangi 70 persen sampah plastik pada akhir 2025. Dalam rencana aksinya, kata Luhut, pemerintah menyusun berbagai strategi dan rencana konkrit pengurangan sampah plastik, baik di darat maupun di laut.

Menurut Luhut, pemerintah akan menggelontorkan dana hingga US$ 1 miliar per tahun untuk melaksanakan strategi itu. Dia berujar, dukungan pembiayaan tersebut akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam merealisasikan program nasional Indonesia bebas sampah.

ANGELINA ANJAR SAWITRI